Selasa, 15 April 2008

prakata

Welcome to my web site !!

How are you………..?

Selamat datang, ini mempelajari tentang unsur-unsur hadist, ini dapat memahami anda tentang hadist nabi / sunah dan menjelaskan pengertian sanad, matan, rawi, dan rijulul hadist dan contohnya.

Bertujuan agar anda bisa mempelajari, memahami, menyakini kebenarannya, dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Situs sangat sederhana ini dibuat menggunakan

Microcoft publisher oleh:

Miftahudin

XII IPA 1

MAN PURWAKARTA

Perngertian sanad, matan, rawi,dan rijalul hadist


1. sanad

pengertian sanad

sanad menurut bahasa berarti sandaran,yang dapat dipercayai atau dibuktikan.

Sedangkan menurut istilah, yakni jalan yang dapat menghubungkan matan hadist kepada Nabi Muhammad saw, misalkan hadist yang diwirayatkan oleh bukhori berikut.

ﺤﺪﺷﻨﺎ ﻤﺤﻣﺪ ﻨﻦﺍﻠﻣﺷﻦ ﻗﺎﻞ: ﺤﺪﻋﺒﺪﺍﻟﻮ ﻫﺎﺏ ﺍﻟﺸﻗﻓﻯﻘﺎﻞ: ﺤﺪﺜﻨﺎ ﺃﻴﻮﺐ ﻋﻦ ﺃﺒﻯ ﻘﺎﻼﺒﺔ ﻋﻦﺍﻨﺲﻋﻦ ﺍﻠﻨﺒﻯ ﺼﻠﻌﻢ:(ﺜﻼﺚﻤﻦ ﮐﻦﻔﯿﮫ ﻮﺠﺪﺤﻼﻮﺓ ﺍﻹ ﯿﻤﺎﻦ: ﺃﻦﯿﮑﻮﺃ ﺍﷲ ﻮﺭ ﺴﻮﻠﮫﺃ ﺤﺐ ﺇﻠﯿﮫ ﻤﻣﺎﺴﻮ ﮬﻤﺎ;%ﻮ ﺃﻦﻴﺤﺐ ﺍﻟﺮﺃﻻﷲ;ﻮ ﺃﻦ ﻴﮑﻔﺮﮦ ﺃﻦﻴﻌﻮ ﺪﻔﻰ ﺍﻟﮑﻔﺮ ﮐﻤﺎ ﻴﮑﺮﮦ ﺃﻦ ﻴﻘﺬﻒ ﻔﻰﺍﻟﻨﺎﺮ) ﺮﻮﺍﺍﻟﺑﺨﺤﺎﺮﻯ

“telah memberitahukan kepadaku Muhammad bin al-musannah,ujarnya:’abdul-wahhab as-saqafi telah menyebarkan kepada ku, ujarnya:’telah bercerita kepadaku ayyub atas pemberitahuan abi kilabah dari anas dari Nabi Muhammad saw, sabdanya:’tiga perkara, yang barangsiapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman’. Yakni:1) Allah dan rasulnya hendaknya lebih dicintai daripada selainnya. 2)kecintaannya kepada seseorang, tak lain karena Allah semata-mata dan 3) keenggananmya kembali kepada kekufuran, seperti keengganannya dicampakkan ke neraka’.”

2. Matan

dari segi bahasa,matan berarti membelah, mengeluarkan.

Sedangkan matan menurut istilah ilmu hadis, yaitu sebagai berikut.

ﻤﺎ ﺍﻨﺘﮭﻰ ﺍﻟﻴﻪ ﺍﻟﺴﻨﺪ ﻤﻥ ﺍﻟﮑﻟﻢ ﻔﮭﻮ ﻨﻔﺲ ﺍﻟﺤﺪﻴﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﺬﮐﺮ ﺍﻻ ﺀﺴﻨﺎﺪﻟﻪ

perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi saw yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya.”

Contoh:

dari Muhammad yang diterima dari abu salamah yang diterima dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullahsaw bersabda :” saandainya tidak akan memberatkan terhadap umatmu, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) niscaya aku melakukan shalat.”(HR. Turmuzi).

3. Rawi

Rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya). Bentuk jamaknya ruwah dan perbuatannya menyampaikan hadist tersebut dinamakan me-rawi (meriwayat)-kan hadist

Contoh:

ﻋﻦ ﺍﻢﺍﻟﻤﺆ ﻤﻨﻴﻦﻋﺎﺜﺸﺔ ﺮﻀﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻬﺎ ﻘﺎﻠﺕﻘﺎﺮ ﺴﻮ ﻠﺎ ﷲ ﺼﻠﻌﻢ ﻤﻦ ﺍﺤﺪﺙﻔﻲ ﺍﻤﺭﻨﺎ ﮬﺬ ﺍﻤﺎﻠﻴﺲ ﻤﻨﻪ ﻓﮭﻢﻭﺮﺪﱞ.﴿ﻤﮅﻔﻖﻋﻟﻴﻪ﴾

‘Warta dari umul mukminin,’aisyah ra, ujurnya:’rasulallah saw telah bersabda:’barang siapa yang mengada-adakan suatu yang bukan termasuk dalam urusan (agama) ku, maka ia tertolak’.”

4. Rijalul hadist

Rijalul hadist ialah tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang hadist yang diakui keabsahannya dalam periwayatan hadist.

Ilmu rijalul hadist yaitu :

ﻋﻟﻢ ﻴﺒﺤﺚ ﻔﻴﻪ ﻋﻦ ﺮﻮﺍ ﺓ ﺍﻟﺤﺪ ﻴﺚ ﻤﻦﺍﻟﺼﺤﺎ ﺒﺔ ﻮﺍﻟﺘﺎ ﺒﻌﻴﻦ ﻮﻤﻦ ﺒﻌﺪ ﮬﻢ.

ilmu yang membahas para perawi hadist, baik dari kalangan sahabat maupun tabiin dan orang-orang (angkatan) sesudah mereka.

Study tentang rijalul hadist pada dasarnya meliputi hal-hal antara lain;

A. namanya masing-masing, keadaan dan biografinya, laqak atau title dalam bidang hadist, seperti dabit,adil dsb.

B. Guru-guru yang memberi atau menyampaikan hadist kepadanya.

C. Murid-muridnya yang menerima hadist dari dia.

D. Kedudukannya dalam ilmu hadist dan hasil karyanya dalam bidang hadist.

Tokoh-tokoh hadid\st atau rijalul hadist ada yang berasal dari kalangan sahabat dan ada juga dari kalangan tabiin.

A. dari kalangan sahabat B. dari kalangan tabiin

1) abu hurairah 1) said idn al-musyyarab

2) abdulallah bin umar 2) urwah ibn zubair

3)annas bin malik 3) nafi’ al– adawy

4) aisyah 4) al-hasan al-bashri

Dll………. Dll………..

sistem para penyusun hadis

Sebuah hadist kadang-kadang mempunyai sanad. Dengan kata lain, bahwa hadist tersebut terdapat dalam dewan-dewan atau kitab-kitab hadist yang berbeda rawi (akhir)nya. Misalnya ada sebuah hadist selain terdapat dalam sahih bukhori, juga terdapat dalam sahih muslim, juga dalam sunan abu dawud dan lain sebagainya. Untuk menghemat mencantumkan nama –nama rawi yang banyak jumlahnya tersebut, penyusun kitab hadist biasanya tidak mencantumkan nama-nama itu seutuhnya, melainkan hanya merumuskan dengan bilangan yang menunjukkan banyak atau sedikitnya rawi hadist pada akhir matan hadistnya. Misalnya rumusan yang diciptakan oleh ibn ismail as-shan’any dalam kitab subulus salam.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺴﺒﻌﺔ

Maksudnya: hadist itu diwirayatkan oleh tujuh orang rawi, yaitu imam ahmad imam bukhari, imam muslim, (abu dawud), at– turmuzu, an-nasa’i, dan ibnu majah.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺴﮄﺔ

Maksudnya: hadist itu diriwayatkan oleh enam orang rawi.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺨﻤﺴﺔ

Maksudnya: hadis itu diriwayatkan oleh lima orang rawi.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻻﺭﺒﻌﺔﻮﺍﺤﻤﺪ

Maksudnya: hadist tersebut diriwayatkan oleh para ashabus sunan yang empat ditambah imam ahmad.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻻﺭﺒﻌﺔ

Maksudnya: hadist itu diriwayatkan oleh ashabus sunan.

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺸﻼﺛﺔ

Maksudnya: diriwayatkan oleh tiga orang rawi

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﺸﯿﺨﺎﻦ

Maksudnya: hadist itu diriwayatkan oleh kedua imam hadist, yaitu bukhari dan muslim

ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺨﻤﺎﻋﺔ

Maksudnya:hadist-hadist itu diriwayatkan oleh rawi-rawi hadist yang banyak sekali jumlahnya.

Para sahabat yang banyak meriwayatkan hadist antara lain:

1. abu hurairah meriwayatkan sebanyak 5.374 hadist

2. abdullah bin umar meriwayatkan sebanyak 2.630 hadist

3. annas bin malik meriwayatkan sebanyak 2.286 hadist

4. aisyah meriwayatkan sebanyak 2.210 hadist

5. abdullah bin abbas meriwayatkan sebanyak 1.660 hadist

6. jabir bin abdullah meriwayatkan sebanyak 1.540 hadist

7. abu sa’id al khudri meriwayatkan sebanyak 1.170 hadist.

1. Amirul-Mu’minin fil-hadist

Gelar ini sebenarnya diberikan kepada para khalifah setelah khalifah abu bakar as-siddiq ra. Para khalifah diberikan gelaran demikian mengingat jawaban nabi atas pertanyaan seseorang sahabat tentang siapakah yang dikatakan khalifah, bahwa khalifah ialah orang-orang sepeninggal nabi yang sama meriwayatkan hadistnya. Para muhaddisin dimasa itu seolah-olah berfungsi sebagai khalifah dalam menyampaikan sunah. Mereka yang memperoleh gelaran ini antara lain: syu’bah ibnu’l-hajjaj, sufyan ats-tsuary, ishaq bin rahawaih, ahmad bin hambal, al-bukhari, ad-daarulquthny, dan imam muslim.

2. Al-Hakim

Al-hakim yaitu suatu gelar keahlian bagi imam-imam hadist yang mengusai seluruh hadist yang marwiyah (diriwayatkan), baik matan, maupun sanadnya dan mengatahui ta’dil (terpuji)dan tajrih (tercela)nya rawi-rawi. para muhaddisin yang mendapatkan gelar ini antara lain: ibnu dinar (meninggal 162 H), al-laita bin sa’ad, seorang mawari yang menderita buta di akhir hayatnya (175 H),imam malik (179 H) dan imam syafi’I (204 H).

3. Al-Hujah

Yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghafal 300.000 hadist, baik matan, sanad, maupun perihal sirawi tentang keadilannya, kecacatannya dan biografinya. Para muhaddisin yang mendapatkan gelar ini ialah: hisyam bin ,urwah (meninggal 146 H), abu hudzail Muhammad bin al-walid(149 H) dan Muhammad ‘Abdullah bin ‘amr (242 H).

4. Al-Hafiz

Ialah gelaran ahli hadist yang dapat mensahihkan sanad dan matan hadist dan dapat men-ta’dil-kan dan men-jarh-kan rawinya. Para muhaddisin yang mendapatkan gelar ini ialah: al-’Iraqi, syarafuddin ad-dimyathy, ibnu hajjar l-’asqalany, dan ibnu daqiqil-’id.

5. Al-Muhaddis

Menurut muhadisin mutaqaddimin, al-hafiz dan al-muhaddis itu searti. Tetapi menurut mutaakhirin, al-hafiz itu lebih khusus dari pada al-muhaddis. Kata at-tajus-subhi:”al-muhaddis ialah orang yang dapat mengatahui sanad-sanad, ’illat-’illat, nama rijal (rawi-rawi), ’ali (tinggi) dan nazil (rendah)nya suatu hadist, memahami kutubus-sittah, musnad ahmad, sunan al-baihaqy, mu’jamu-thabrany dan menhafal hadist sekurang-kurangnya 1000 buah. Muhaddisin yang mendapatkan gelaran ini ialah: ’atha’ bin abi ribah (seorang mufti masyarakat ulama yang mengiktisarkan kitab bukhari-muslim).

6. Al-Musnid

Al-musnid yakni gelaran keahlian bagi orang yang meriwayatkan hadist beserta sanadnya, baik menguasai ilmunya maupun tidak. Al-musnid juga disebut dengan at-talib, al-mubtadi’ dan ar-rawi.

Suatu hadist bisa sampai kapada kita melalui sanad dan setiap sanad bertemu dengan rawi yang dijadikan saudara menyampaikan berita, sehingga seluruh sanad yang ada dalam sebuah hadist merupakan satu rangkaian.

Rangkaian sanad yang berderajat tinggi, sedang, dan rendah. Rangkaian sanad yang berderajat tinggi menjadikan hadist yang lebih tnggi daripada hadist yang rangkaian sanadnya rendah.

Para ahli hadist membagi tingkatan sanad menjadi

1. ﺍﺻﺡﺍﻻﺳﺎ ﻧﯿﺪ )sanad yang lebih shahih)

2. ﺍﺤﺳﺳﻦﺍﻻﺳﺎ ﻧﯿﺪ )sanad yang lebih hasan)

3. ﺍﻀﻐﻑﺍﺍﻻﺳﺎﻧﯿﺪ )sanad yang lebih rendah)

Pada tingkatan “ashakhul ” ada yang membenarkan secara muklakada yang secara muqayyad. Membenarkan secara muklak artinya tanpa harus menyadarkan pada hal-hal tertentu. Sedang membenarkan secara muqayyad yaitu dengan menyadarkan pada hal-hal tertentu.

Contohashakhul asnid yang muklak seperti :

1. menurut iman bukhari yaitu: Malik, Nafi, dan Ibnu Umar.

Contoh ashakhul-Asanid yang muqayyad :

a.kepada sahabat tertentu

1. Umar ibnu khattab

2. ibnu umar

3. abu hurairrah

B.Penduduk kota

1. kota Mekkah : oleh ibnu Uyainah dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah

Sedang hadits yang bersanad “ahsanul asnid ” adalah hadits yang mem-punyai sanad berderajat lebih rendah dari ashakhul asanid. Ashanul asnid itu antara lain bila hadits bersanad :

1. Bahaz bin Hakim dari ayahnya ( Hakim bin Muawiyah ) dari kakeknya ( Muaiwiyah bin Haidah ).

Adapun hadits yang bersanad “ adh’ Afful-asanid ” adalah rangkaian sanad yg berderajat paling rendah. Contohnya :

A. yang muqayyad kepada sahabat :

1. Abu Bakar Ash sidiq ra yaitu yang diriwayatkan Shadaqah bin Musa dari Abi Ya’kub dari Murrah Ath Thayyib dari Abu Bakarr.a.

B. yang nuqayyad kepada penduduk

1. kota Yaman : hadits yang diriwayatkan oleh Hafsa bin Umar dari Al HAkam bin Aban dari Ikhrimah dari Ibnu Abbas.

Untuk menilai kualitas rawi untuk bisa diterima atau tidak hadits yang diriwayatkannya, harus memenuhi criteria :

Yaitu:

1) islam

2) baliq

3)adil

4)dhabit (teliti)

soal

1. aisyah meriwayatkan hadist sebanyak ……. 9.perempuan yang meriwayatkan hadistadalah……

A. 2.630 hadist A. khotijah

B. 2.286 hadist B. Aisyah

C. 2.210 hadist C.fatimah

D. 1.660 hadist D. umi khaltsum

E. 1.540 hadist E. zainab

2. sahabat yang banyak meriwayatkan hadist

adalah…… 10. al quran disusun berdasaskan…

A. aisyah A. lafadz

B. abu hurairah B. makna

C. abu bakar C. lafadz dan makna dari allah

D. usmar bin affan D. keinginan rasullah

E. umar bin malik E. keinginan sahabat

3. matan menurut bahasa berarti…… 11. rangkain sanad yang berderajat paling tinggi……

A. punggung jalan A. ﺍﺻﺡﺍﻻﺳﺎ ﻧﯿﺪ

B. saudara B. ﺍﺤﺳﺳﻦﺍﻻﺳﺎ ﻧﯿﺪ

C. tempat bersandar C. ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺴﮄﺔ

D. dipercaya D.ﺍﻀﻐﻑﺍﺍﻻﺳﺎﻧﯿﺪ

E. dapat dipegang E. ﺍﺨﺭﺠﮫﺍﻟﺨﻤﺴﺔ

4. tokoh-tokoh hadist dari kalangan sahabat…… 12. ashahhul asanid yang mutlak menurut bukhariyaitu

A. abu hurairah A. malik

B. anas bin malik B. nafi’

C. Abdullah bin umar C. ibnu umar

D. aisyah D. abu hurairroh

E. jawaban a,b,c,dan d E. jawaban a,b,c benar

5. sanad menurut bahasa artinya……… 13. beberapa sahabat yang termasuk ashash hulasanid muqayyah yaitu

A. sandaran A. Umar bin kahtab

B. yang dapat dipercaya B. ibnu umar

C. kaki bukit C. abu hurairrah

D. punggung onta D. abu bakar as sidiq

E. jawaban a,b,c, dan d E. jawaban a,b,c benar

6. orang yang memindahkan hadist dari

guru kepada oranglain atau membukukannya

ke dalam suatu kitab hadist disebut… 14. kota yang pendudukannya termasuk ashashhul asahid muqayyah yaitu

A. sanad A. Kota mekah

B. matan B. kota barash

C. rawi C. kota kafah

D. musnid

E. isnad D. kota hejaz

E. kota jakarta

7. “isi sebuah hadist” disebut …… 15. seorang rawi untuk bisa diterima riwayatnya apabila memenuhi syarat, kecuali …..

A. sanad A. islam

B. rawi B. baligh

C. matan C. adil

D. isnad D. dhabit

E. musnid E. sudah menikah

8. al hasan al bashri adalah rijalul hadist essay

dari kalangan…… 1. sanad menurut istilah………………………

A. sahabat 2. rawi menurut istilah…………………

B. tabi’in 3. matan menurut istilah……………………

C. tabi’it tabi’in 4. al-hakim maksudnya adalah………………

D. kholaf 5. al-hujah yaitu………………………

E. murji’ah

jawaban

1. C 6. C 11. A

2. B 7. C 12. E

3. A 8. B 13. E

4. E 9. B 14. A

5. A 10. C 15. E

Essay

1. Adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadist kepada nabi Muhammad saw.

2. ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya).

3. ﻤﺎ ﺍﻨﺘﮭﻰ ﺍﻟﻴﻪ ﺍﻟﺴﻨﺪ ﻤﻥ ﺍﻟﮑﻟﻢ ﻔﮭﻮ ﻨﻔﺲ ﺍﻟﺤﺪﻴﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﺬﮐﺮ ﺍﻻ ﺀﺴﻨﺎﺪﻟﻪ

perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi saw yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya.”

4. Al-hakim yaitu suatu gelar keahlian bagi imam-imam hadist yang mengusai seluruh hadist yang marwiyah (diriwayatkan), baik matan, maupun sanadnya dan mengatahui ta’dil (terpuji)dan tajrih (tercela)nya rawi-rawi.

5. Yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghafal 300.000 hadist, baik matan, sanad, maupun perihal sirawi tentang keadilannya, kecacatannya dan biografinya.

daftar pustaka

1. Depertemen Agama. 2004. Belajar Efektif Qur’an Hadis Kelas X.

2. Madani. 2004. Al Qur’an dan Hadis.